Rabu, 23 Maret 2011

Gunung Salak di Pagi Hari


               Dari hari senin sampai hari sabtu seperti pelajar lain, gue pergi ke sekolah guna menuntut ilmu (walaupun ada sekolah yang hari sabtu libur. Curang! -_-). Rutinitas ini gue awali dengan bangun pagi sekitar jam setengah 5an. Setelah sholat subuh dan menyetrika baju seragam, gue buru-buru mandi sebelum adek gue bangun. Maklum, perebutan kamar mandi biasa terjadi di pagi hari.
                Gue jarang bahkan hampir nggak pernah sarapan di rumah. Selain butuh waktu lama untuk mengunyah makanan, gue paling males makan dengan keadaan ngantuk. Jadi begitu kelar berseragam gue biasanya langsung berangkat sekolah. Capcus bro!
                Kadang gue berangkat bareng ayahanda tercinta, kadang gue naik ojek sampe ke tempat gue biasa naik angkot. Yang gue suka dari berangkat pagi adalah udara yang masih sejuk dan jalan raya masih agak sepi. Dengan melihat jalan raya yang penuh sesak dan ruwet dengan segala macem angkot dan kendaraan, cukup membuat mood gue buruk. Makanya gue lebih memilih berangkat pagi. Menikmati hidup itu perlu :D
                Pukul 6.15 biasanya gue sudah dikendaraan umum menuju sekolah. Kalo lagi riang gembira, biasanya gue suka sambil dengerin musik dari handphone diperjalanan. Kalo nggak ya duduk anteng sambil memperhatikan jalan atau mengamati orang-orang disekitar. Memang sih, kayak nggak ada kerjaan mengamati orang-orang. Tapi entah kenapa mengamati penampilan , gerak-gerik, atau tingkah orang-orang yang gue temui dalam perjalanan kemana pun adalah hal yang cukup seru. Kadang kalo ketemu orang yang aneh, gue suka ketawa atau komentar dalam hati. Atau ketemu orang yang alay, di dalam hati gue suka berkomentar pedas (biarin, kan dia nggak denger wahahaha. Parah! Jangan ditiru ya, astaghfirullah haha).
                Nah, tapi yang jadi kegiatan favorit gue didalam kendaraan umum adalah memperhatikan gunung salak. Iya sih, Cuma gunung biasa. Tapi entah kenapa pemandangan ini selalu membuat mood gue baik,hehe. Kalau matahari lagi cerah bersinar dan sinarnya menerpa lekukan lereng salak, pemandangannya itu bener-bener indah. Lekukan lerengnya begitu memesona mata gue, ditambah hijaunya deretan pohon dilereng yang terlihat jelas. Nggak breath-taking sih, tapi cukup membuat gue senyum dan bilang dalam hati,”gunung salak, kamu cantik banget.” Malah kadang ayah gue suka bilang gini,”un, kita kayak lagi di jalanan luar negeri ya. Keren banget.” Yah, babe gue norak -_-
                Karena gue tinggal di kota Bogor, nggak setiap hari matahari pagi bersinar cerah. Kadang pagi-pagi juga udah mendung langitnya. Tapi, nggak ngaruh ke pemandangan favorit gue. Kalau langit mendung, gunung salak terlihat anggun dengan lekukan lereng yang berwarna hijau gelap. Seolah menjulang begitu tinggi dan mengundang gue untuk naik kesana lagi (mauuuu, tapi kapan?). kalau mendung banget, malah puncaknya benar-benar tertutup awan dan kabut. Agak kecewa sih melihat pemandangan gunung salak berkabut dipagi hari. Tapi, gue tetep suka kok sama gunung salak J
                Tanpa sadar, setiap pagi gue reflek nengok kearah gunung salak. Tanpa sadar juga, indahnya gunung salak sangat berpengaruh dalam mengawali hari gue. Terima kasih ya gunung salak, tanpa sadar selama ini kamu sudah menjadi bagian dari pagiku (cieeeeee!). terima kasih juga sudah membuat hari gue makin indah. Kapan-kapan gue harus main kesana lagi. Menikmati suara alam dan buaian angin yang menggelitik. Hanya duduk diam dan menikmati gemerisik daun-daun pohon juga sudah membuat gue senang. Kangen naik gunung..
               
Untuk gunung salak, bagian dari pagi gue.
Rabu, 23 maret 2011 15:57